0
Al-Hafizh Ibnul Jauzi رحمه الله pernah mengeluhkan keadaan para wanita pada zamannya, katanya: 

Berapa kali kuanjurkan kepada manusia agar mereka menuntut ilmu syar’i, karena ilmu laksana cahaya yang menyinari. Menurutku kaum wanita lebih dianjurkan dari kaum lelaki, karena jauhnya mereka dari ilmu agama, dan hawa nafsu begitu mengakar pada mereka. Kita lihat seorang putri yang tumbuh besar tidak mengerti tata cara bersuci dari haid, tidak bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan tidak mengerti rukun-rukun Islam atau kewajiban istri terhadap suami, akhirnya mereka mengambil harta suami tanpa izinnya, menipu suami dengan anggapan boleh demi keharmonisan rumah tangga serta musibah-musibah lainnya”, [Imam Ibnu Baz Durusun wa ‘Ibar Abdul Aziz as-Sadhan hal. 49.]

Ini pada zaman Ibnul Jauzi رحمه الله, lantas bagaimana kiranya beliau mendapati wanita zaman kita? Betapa banyak para wanita zaman sekarang yang begitu mengerti tentang kehidupan para artis, pemain film secara detail, tetapi dia tidak mengerti tentang hukum darah haid. [Imam Ibnu Baz Durusun wa ‘Ibar Abdul Aziz as-Sadhan hal. 49.]

Aku tidak habis pikir..
Tentang Mahasiswi sekarang ini (Dan tidak 100% semuanya) Enggak tahu apa yang mereka pelajari hingga mereka menyeleweng dari agama-nya,

Jujur.. aku tidak kasihan 100% kepada mereka, namun lebih aku kasihani adalah Orang tua mereka. Yang bersusah payah membanting tulang untuk membiayai Anaknya tercinta, menyolahkan-nya jauh-jauh dengan harapan agar anak-nya pulang jadi pintar. Walhasil,, anaknya pulang membawa cucu..

Wahai anak, kemanakah rasa syukur-mu kepada orang tua-mu, dan juga kepada tuhan-mu yang Maha Sabar Terhadap-mu..???

Ukhti..
Terkadang, melihat-mu tampa sadar aku bersedih. Teringat tentang Hadits Rasulullah s.a.w :

“Aku melihat ke dalam Syurga maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah fuqara’ (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam Neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penghuninya adalah wanita.” (H.R Al-Bukhari dan Muslim)

Dan Dari Imran bin Husain dia berkata, Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud :

“Sesungguhnya penduduk Syurga yang paling sedikit adalah wanita.” (H.R Muslim dan Ahmad)

Saudaraku Ikhwan & Akhwat Muslim Muslimah..
Tanamkanlah Rasa Malu itu pada diri kalian pada tempatnya,, demi Orang tuaku. Bukan aku/kami yang menyuruh kalian untuk menutup Aurat-mu dengan benar, tapi Allah.. Yang selalu memberikan kita kesempatan untuk bertaubat! (Memperbaiki diri)..

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-'Aĥzāb: 59)

Pada zaman sekarang, rasa cemburu untuk kehormatan istri dan putrinya  nyaris hampir terlupakan. Istri dan anaknya menjadi pusat lirikan orang, pergi berduaan dengan orang yang bukan mahramnya, namun tiada kecemburuan sedikitpun dalam hatinya? Manakah kecemburuanmu wahai kaum lelaki? Dan manakah sifat malumu wahai kaum wanita? Bukankah engkau pun juga tahu Akhlak Islam itu apa..?

Rasulullah saw bersabda:

“Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah malu.”

[Shahîh: HR.Ibnu Mâjah (no. 4181) dan ath-Thabrâni dalam al-Mu’jâmush Shaghîr (I/13-14) dari Shahabat Anas bin Malik. Lihat Silsilah al-Ahâdîts ash-Shahîhah (no. 940)]

Cuman, kebanyakan dari Kaum kita (Muslimin dan Muslimah) Tidak tahu Malu, atau Malu kepada Zaman. Malu kepada teman dan Malu kepada sahabat kalau mereka tidak mengikuti mereka yang membuka Aurat. Memamerkan Aurat, memperlihatkan body' dengan pakaian yg dikeluarkan oleh zaman skrg ini. Dan Tidak Malu kepada Allah Ta'ala Yang begitu ke Maha Sabar-Nya kepada Makhluk-nya..

Semoga Allah Merahmati Beliau, Alm Ustadz Jefri Al-Bukhori. Berikut keluhan-nya disalah satu akum-nya: “Kiamat sudah dekat.. Wanita sudah tidak ada kata malu lagi mengumbar auratnya, Dosapun dianggap biasa saja.”

Dan terkadang juga, buah itu tak jahu dari pohonya, kususnya Orang Tua-ku. Dan juga para orang tua..


Ustadz Maududi Abdullah, Lc bertanya kepada kita,
Masih adakah orang tua yang menyeruh anak anaknya. Atau, "Nak, kalau besar jadilah orang sukses yang masuk syurga ya nak". Demi Allah saudaraku.. Tidak ada, dan bukan 100% tidak ada..

Malahan yg banyak aku dengar orang tua memotong perkataannya.. "Nak, kalau besar jadi orang sukses ya, atau.. Nak, klu besar jadi anak pintar ya, atau.. Nak, klubesar jadi Dokter ya, atau.. Nak, Klu besar jadi pejabat ya, atau.. Nak, klu besar jadi polisi atau tentara ya, atau juga.. Nak, klu besar nanti jadi pramugari ya."

(Keinginan seorang Anak)

Wahai orang tuaku..
Bukankah Engkau sering mendengarkan Ustadz, para pendakwah atau ceramah-caramah lainnya.. Bahwa, Rasulullah saw bersabda. “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Ajarkanlah kami tentang akhirat juga,
Ajarkanlah kami Ilmu yang baik sehingga Ilmu itu bisa bermanfaat buat Anakmu, dan menjadi Anak yang sholeh atau sholehah yang selalu mendoakan-mu setiap saat dalam sholatnya.. 

Jika benar demikian.. Janganlah sembunyikan dari kami syurga dari akhir perkataan-mu yang sangat baik itu orang tuaku.. Dan, tunjukkanlah kami jalan yang menuju Ridho Allah..

Tidakkah engkau menginginkan memasuki syurga-Nya Allah..?? Dan Insya Allah, engkau pun akan di masukkan-Nya wahai orang tuaku yang dicintai Allah,, Ajarkanlah kami Ibu.. Ajarkanlah kami Ayah..

Akhir kata:
Lebih dan kurang-nya, mohon di maafkan, Berfikirlah positif saudaraku, dan jadilah orang tua yang baik lagi sholeh dan sholehah sehingga Insya Allah kelak Anak-Anak kalian pun menjadi sholeh.. Jazakumullah Khairan Katsiran Wa Jazakumullah Ahsanal Jaza. Allahumma salli ala muhammad, barakallah fikum.. Aamiin ya rabbal 'alamin..

Posting Komentar Blogger Disqus

 
Top