Shalat Sunah Di Malam Pertama

<blockquote> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRD0JUT7_9V9rtdBZyBxf0_VN3GfRG1n8Cs0fJgES-f6Rdzl8sqF0eGsg92ikPjuuesna43O7-PrQdP1qshF7qI9KAJu6plRPzciWTI3ZMxMiZ0s-wSTE44Y15zQk6vxStGJXIh_3dVi7M/s1600/adab-malam-pertama.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-left: 1em;"><img border="0" height="194" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRD0JUT7_9V9rtdBZyBxf0_VN3GfRG1n8Cs0fJgES-f6Rdzl8sqF0eGsg92ikPjuuesna43O7-PrQdP1qshF7qI9KAJu6plRPzciWTI3ZMxMiZ0s-wSTE44Y15zQk6vxStGJXIh_3dVi7M/s1600/adab-malam-pertama.jpg" width="320" /></a></div> <h5> Adab Malam Pertama</h5> Dianjurkan bagi penganti baru, untuk memulai malam pertama-nya dengan salat dua rakaat berjamaah. Dalil yang menunjukkan hal ini adalah:<br /> <br /> <b>Dalil pertama</b><br /> <br /> Dari Abu Said beliau mengatakan,<br /> <br /> Saya menikahi seorang wanita, ketika saya masih sebagai budak. Kemudian saya mengundang beberapa sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antara mereka ada Ibnu Mas’ud, Abu Dzar, dan Hudzifah radhiallahu’anhum. Lalu tibalah waktu salat, Abu Dzar bergegas untuk mengimami salat. Tetapi mereka mengatakan ‘Kamulah (Abu Sa’id) yang berhak!’ Ia (Abu Dzar) berkata, ‘Apakah benar demikian?’ ‘Benar!’ jawab mereka. Aku pun maju mengimami mereka salat. Ketika itu aku masih seorang budak. Selanjutnya mereka mengajariku<br /> <br /> إذا دخل عليك أهلك فصل ركعتين ثم سل الله من خير ما دخل عليك وتعوذ به من شره ثم شأنك وشأن أهلك<br /> <br /> “Jika isterimu nanti datang menemuimu, hendaklah kalian berdua salat dua rakaat. Lalu mintalah kepada Allah kebaikan isterimu itu dan mintalah perlindungan kepada-Nya dari keburukannya. Selanjutnya terserah kalian berdua.” (HR. Ibnu Abi Syaibah Al-Mushannaf no. 29733 dan dishahihkan Al-Albani)<br /> <br /> <b>Dalil kedua,</b><br /> <br /> Dari Syaqiq, beliau mengatakan:<br /> <br /> Ada seseorang yang bernama Abu Hariz mengatakan, “Saya menikahi seorang perawan yang masih muda, dan saya khawatir dia akan membenciku. Kemudian Ibnu Mas’ud memberi nasihat,<br /> <br /> إن الإلف من الله والفرك من الشيطان يريد أن يكره إليكم ما أحل الله لكم فإذا أتتك فأمرها أن تصلي وراءك ركعتين<br /> <br /> “Sesungguhnya kasih sayang itu dari Allah dan kebencian itu dari setan untuk membenci sesuatu yang dihalalkan Allah kepadamu. Jika isterimu datang kepadamu, perintahkanlah istrimu untuk melaksanakan salat dua rakaat di belakangmu. Lalu ucapkanlah,<br /> <br /> اللَّهُمَّ بَارِكْ لِي فِي أَهْلِي وَبَارِكْ لَهُمْ فِيَّ اَللَّهُمَّ اجْمَعْ بَيْنَنَا مَا جَمَعْتَ بِخَيْرٍ وَفَرِّقْ بَيْنَنَا إِذَا فَرَّقْتَ إِلَى خَيْرٍ<br /> <br /> “Ya Allah, berikanlah keberkahan kepadaku dan isteriku, serta berkahilah mereka dengan sebab aku. Ya Allah, berikanlah rezeki kepadaku lantaran mereka, dan berikanlah rezeki kepada mereka lantaran aku. Ya Allah, satukanlah antara kami (berdua) dalam kebaikan dan pisahkanlah antara kami (berdua) dalam kebaikan.”(Diriwayatkan oleh Ibn Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf no. 17156 dan dishahihkan Al-Albani).<br /> <br /> <b>Tata caranya shalat sebelum malam pertama:</b><br /> <ul><li>Tata cara salat dua rakaat ketika malam pertama sama dengan tata cara salat biasa.</li> <li>Suami menjadi imam bagi istrinya.</li> <li>Bacaan salat boleh dikeraskan.</li> <li>Tidak ada anjuran untuk membaca surat atau ayat tertentu.</li> <li>Tidak ada doa khusus, selain doa di atas dan dibaca setelah salat.</li></ul> </blockquote>

Shalat Sunah Di Malam Pertama

Adab Malam Pertama Dianjurkan bagi penganti baru, untuk memulai malam pertama-nya dengan salat dua rakaat berjamaah. Dalil yang menunju...

Baca selengkapnya »

Lelaki Terbaik

<blockquote> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisW5e2XMgwuzjUa5-eEX2mw1TyjdSpRXiPP6EVcxmVGKLdhb8fA2_-OzHfdaYMAdl4MpgRFHyEnEZuv48p2hYoBYLSAbPUC99SwlEL5r1AHHtXBCl_ffnNiTOjdbmN2EaHx1VVx4oHzru_/s1600/Hadits+no+24.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisW5e2XMgwuzjUa5-eEX2mw1TyjdSpRXiPP6EVcxmVGKLdhb8fA2_-OzHfdaYMAdl4MpgRFHyEnEZuv48p2hYoBYLSAbPUC99SwlEL5r1AHHtXBCl_ffnNiTOjdbmN2EaHx1VVx4oHzru_/s1600/Hadits+no+24.jpg" width="139" /></a></div> Hadits no 24<br /> <br /> LELAKI TERBAIK ADALAH YANG BAIK KEPADA ISTERI DAN KELUARGANYA<br /> <br /> Tanyakanlah kepada Isteri mu: "Wahai isteri ku... Apakah aku adalah orang baik terhadap diri mu...?"<br /> <br /> Jika isteri mu, menjawab: "Iya, engkau adalah orang yang terbaik terhadap diri ku." Maka berbahagialah... sungguh engkau adalah orang yang baik dan terbaik... Karena Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda...<br /> <br /> عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم :<br /> أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا , وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا<br /> <br /> Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Orang beriman yang paling sempurna iman nya adalah orang yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.”<br /> <h5> TAKHRIJ HADITS : HADITS HASAN SHAHIH.</h5> Diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi rahimahullah didalam Sunan nya, Hadits no 1162. Dan beliau berkata : “Hadits Hasan Shahih.” Syaikh Al-Albani rahimahullah menyetujui hal tersebut dan berkata : “Hadits Hasan Shahih.” (Lihat, Shahih Sunan At-Tirmidzi 1/539-540)<br /> <br /> Dalam riwayat lain,<br /> <br /> عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ : قَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه سلم :<br /> خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ , وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِيْ<br /> <br /> Dari ‘Aisyah Radhiyallahu’anha, ia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Dan akulah yang paling baik terhadap keluargaku”<br /> <h5> TAKHRIJ HADITS : HADITS SHAHIH.</h5> 1. Diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi rahimahullah dalam Sunan nya, hadits no 3895. Dan beliau berkata: “Hadits ini Hasan Gharib.”<br /> <br /> a. Syaikh Al-Albani rahimahullah berkata: “Hadits Shahih.” (Shahih Sunan At-Tirmidzi 3/579)<br /> <br /> 2. Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah rahimahullah didalam Sunan nya, hadits no 1977 dari sahabat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu.<br /> <br /> a. Syaikh Syu’aib al-Arna’uth hafizhahullah berkata : “Hadits Shahih Lighairihi.” (Takhrij Sunan Ibnu Majah 3/147-148)<br /> <br /> 3. Diriwayatkan juga oleh Imam Ibnu Hibban rahimahullah didalam Shahih nya, hadits no 4177.<br /> <br /> a. Syaikh Syu’aib hafizhahullah berkata: “Sanad nya Shahih.” (Al-Ihsan fi Taqrib Shahih Ibnu Hibban 9/484)<br /> <br /> b. Syaikh Al-Albani rahimahullah berkata: “Shahih Lighairihi.” (Ta’liqat Al-Hisan Ala Shahih Ibnu Hibban 6/260-261)<br /> <h5> FAIDAH HADITS :</h5> 1. Hadits ini memberikan faidah bahwa iman itu bertingkat – tingkat. Ada yang tinggi dan ada yang rendah.<br /> <br /> 2. Hadits ini juga memberikan faidah bahwa akhlak yang baik termasuk salah satu cabang keimanan.<br /> <br /> 3. Hadits ini juga memberikan faidah bahwa orang yang akhlaknya paling baik itu menandakan kesempurnaan iman nya. Begitu sebaliknya, orang yang akhlaknya paling jelek, itu menandakan lemah iman nya.<br /> <br /> 4. Hadits ini dalil tentang wajib bagi seorang suami untuk berbuat baik kepada isteri dan anak – anak nya. Serta mempergauli mereka dengan akhlak yang baik.<br /> <br /> 5. Hadits ini juga memberikan faidah bahwa orang yang paling baik adalah orang yang paling baik akhlak nya terhadap Isteri dan anak – anak nya. Begitu sebaliknya, orang yang paling buruk adalah orang yang paling buruk akhlak nya terhadap isteri dan anak – anak nya.<br /> <br /> Imam asy-Syaukani rahimahullah berkata: “Pada hadits ini terdapat peringatan bahwa orang yang paling tinggi kebaikannya tertinggi dan yang paling berhak untuk disifati dengan kebaikan adalah orang yang terbaik dalam bergaul dengan Istri nya. Karena istri adalah orang yang paling berhak untuk mendapatkan perlakuan baik, akhlak yang baik, perbuatan baik, pemberian manfaat dan perlindungan dari bahaya. Jika seorang suami bersikap seperti diatas, maka dia adalah orang yang terbaik. Namun jika keadaannya adalah sebaliknya, maka dia telah berada dalam keburukan.<br /> <br /> Banyak orang yang terjatuh dalam kesalahan ini, engkau melihat seorang suami jika bertemu dengan istri nya maka ia adalah orang yang paling buruk akhlaknya, paling bakhil (pelit), dan yang paling sedikit kebaikannya terhadap isteri dan keluarganya. Namun jika ia bertemu dengan orang lain, (teman - teman nya), maka ia akan bersikap lemah lembut, berakhlak baik, tidak bakhil (pelit), dan banyak kebaikan yang dilakukannya (terhadap mereka). Maka tidak diragukan lagi, barangsiapa yang demikian kondisiny,a maka ia telah terhalang dari taufik (petunjuk) Allah dan telah menyimpang dari jalan yang lurus. Kita memohon keselamatan kepada Allah.” (Dinukil secara bebas dari kitab Nailul Authar karya Imam asy-Syaukani rahimahullah)</blockquote>

Lelaki Terbaik

Hadits no 24 LELAKI TERBAIK ADALAH YANG BAIK KEPADA ISTERI DAN KELUARGANYA Tanyakanlah kepada Isteri mu: "Wahai isteri ku... Apa...

Baca selengkapnya »

Berlemah Lembut Terhadap Istri

<blockquote> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd_f05gkDE3G9d9S_VOePFdua-aMMuk-kSTT20waApURfq3fEvvZUHat-YjwrGjqQZsT9UCOeDAaRtaochzZbHSBteGEKnpS7QzLxufrIzRTZTSdvljEwvz922WfI2wUkqlmO2lslLSOTf/s1600/Hadits+no+23.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd_f05gkDE3G9d9S_VOePFdua-aMMuk-kSTT20waApURfq3fEvvZUHat-YjwrGjqQZsT9UCOeDAaRtaochzZbHSBteGEKnpS7QzLxufrIzRTZTSdvljEwvz922WfI2wUkqlmO2lslLSOTf/s1600/Hadits+no+23.jpg" width="139" /></a></div> Hadits no 23<br /> <br /> BERLEMAH LEMBUT TERHADAP ISTERI, JANGAN KERAS DAN KASAR DIDALAM MELURUSKAN KESALAHAN<br /> <br /> عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم :" اِسْتَوْصُوْا بِالنِّسَاءِ [ خَيْرً ] ، فَإِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ ، وَإِنَّ أَعْوَجَ شَىْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلاَهُ ، فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ ، وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ ، فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ [ خَيْرً ]"<br /> <br /> Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Berikanlah wasiat kepada wanita (tentang kebaikan). Sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk dan sesungguhnya bagian (tulang rusuk) yang paling bengkok adalah bagian paling atas. Bila engkau berusaha meluruskan nya (dengan paksa), engkau bisa mematahkan nya. Namun apabila engkau membiarkan nya, maka akan bengkok terus. Karena itu, berwasiatlah kepada wanita (tentang kebaikan).”<br /> <h5> TAKHRIJ HADITS :</h5> Hadits SHAHIH.<br /> 1. Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari rahimahullah didalam Shahih nya, hadits no 3331, hadits semakna no 5184 dan 5186.<br /> <br /> 2. Diriwayatkan juga oleh Imam Muslim rahimahullah didalam Shahih nya, hadits no 3644.<br /> <h5> PENJELASAN RINGKAS :</h5> Perkataan Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam: “Berikanlah wasiat kepada wanita tentang kebaikan” yakni nasehatilah wanita tentang kebaikan dengan cara yang baik.“Sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk…” yakni penciptaan Ibu nya para Manusia yakni Hawa. Dimana Allah Subhanahu wa ta’ala menciptakan Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam Alaihissalam.<br /> <h5> FAIDAH HADITS :</h5> 1. Hadits ini memberikan pelajaran agar seorang Suami bersikap lemah lembut terhadap Isteri nya, sabar terhadap sikap dan perbuatan nya yang kurang baik, serta agar selalu di ingat, bahwa mereka (para wanita) diciptakan dengan tabi’at seperti itu (bengkok) yakni mudah melakukan kesalahan, dan berpeluang besar melakukan kesalahan, sehingga tidak ada gunanya bersikap keras terhadap para wanita, karena sikap kasar dan keras malah bisa membuat mereka terluka (patah). Maka yang harus dilakukan seorang suami adalah bersabar dan tetap bersikap baik terhadap isterinya serta tidak bersikap keras dan kasar terhadapnya.<br /> <br /> 2. Hadits ini memberikan pelajaran agar seorang Suami tetap terus bersabar terhadap kesalahan Isteri nya dan membimbing Isterinya kepada kebaikan dengan cara yang baik, karena itulah termasuk pesan Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam.<br /> <br /> 3. Hadits ini juga memberikan faidah, hendaknya seorang Suami berhati – hati ketika menyingkapi kesalahan seorang Isteri. Apabila dia tidak berhati – hati dan salah didalam menyingkapi kesalahan isteri nya, bisa fatal akibatnya (patah). Berapa banyak rumah tangga yang hancur dikarenakan kurang sikap bijak seorang Suami didalam menyelesaikan sebuah masalah.<br /> <br /> 4. Hadits ini juga memberikan pelajaran kepada para wanita, hendaklah dia selalu berusaha meluruskan diri nya kepada kebaikan dan mendengar nasehat suami nya, jika suami nya menyeru nya kepada kebaikan.<br /> <br /> Semoga Allah memperbaiki rumah tangga kaum Muslimin.</blockquote>

Berlemah Lembut Terhadap Istri

Hadits no 23 BERLEMAH LEMBUT TERHADAP ISTERI, JANGAN KERAS DAN KASAR DIDALAM MELURUSKAN KESALAHAN عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضى الله عنه ...

Baca selengkapnya »