Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah, maka janganlah kamu berdoa kepada siapa pun di samping doamu kepada Allah.” (QS. al-Jin: 18)

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan barangsiapa yang berdoa kepada sesembahan yang lain di samping doanya kepada Allah, yang jelas tidak ada bukti yang melandasinya, maka sesungguhnya hisabnya adalah di sisi Rabbnya. Sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak akan beruntung.” (QS. al-Mukminun: 117)

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Rabb kamu berfirman: Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku kabulkan. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku, mereka itu pasti akan masuk Jahannam dalam keadaan hina.” (QS. Ghafir: 60)

Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah berfirman; ‘Aku mengikuti persangkaan hamba-Ku, dan Aku akan senantiasa bersama-Nya jika dia berdoa kepada-Ku.’.” (HR. Bukhari [7405] dan Muslim [2675])

Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Rabb kita -tabaraka wa ta’ala- pada setiap malam turun ke langit terendah yaitu ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir. Allah mengatakan: Siapakah yang mau berdoa kepada-Ku niscaya akan Aku kabulkan, siapakah yang mau meminta sesuatu kepada-Ku niscaya akan Aku beri, dan siapakah yang mau memohon ampunan kepada-Ku niscaya Aku akan mengampuninya.” (HR. Muslim [758])

Imam Muslim juga meriwayatkan dari Abu Musa radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah -’azza wa jalla- membentangkan tangan-Nya di malam hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa di siang hari. Dan Allah bentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa di malam hari, sampai matahari terbit dari arah tenggelamnya.” (HR. Muslim [2759])

Imam Muslim meriwayatkan dari Jabir radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya pada setiap malam ada satu waktu yang tidaklah seorang muslim menepati waktu itu dalam keadaan memohon kepada Allah kebaikan dalam urusan dunia dan akhirat kecuali Allah pasti akan memberikan apa yang dia minta kepadanya, dan hal itu terjadi setiap malam.” (HR. Muslim [757])

Imam Muslim meriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjenguk salah seorang di antara kaum muslimin yang menderita sakit hingga badannya menjadi sangat lemah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Apakah kamu pernah berdoa atau meminta sesuatu kepada Allah sebelum ini?”. Dia menjawab, “Iya. Dahulu aku pernah berdoa; Ya Allah, hukuman apa yang Kau tetapkan untukku di akhirat mohon Kau segerakan saja untukku di dunia ini [daripada nanti di akhirat, pent].’.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Subhanallah! Kamu tidak akan sanggup menanggungnya -atau kamu tidak akan mampu menerimanya-, mengapa kamu tidak berdoa; ‘Ya Allah, berikanlah kepadaku kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jagalah aku dari siksa neraka.’?.” Anas berkata: Lalu Nabi  mendoakan orang itu kemudian dia pun sembuh (HR. Muslim [2688])
 
Top