Abu Harun As Salafy berkata ☛ Ini kami nukil di sela-sela pelajaran beliau, sebagai bukti betapa besar keteguhan beliau dalam memegang manhaj ini.

Barangsiapa yang berlebihan pada sesuatu berarti sama saja dia telah menghinanya dengan sepenuh penghinaan.

Siapa saja yang kita bantah dengan bantahan yang benar kemudian dia terjerembab kalah, hal itu karena kekuatan alhaqq yang ada bukan karena kekuatan kita.

Betapa banyak orang yang lisannya semanis madu tetapi amalannya lebih busuk daripada aroma bawang.

Sungguh kita sesat dan tidak melihat bila kita tetap diam dari para pengkhianat.

DaKwah ini tidak akan tertolong dengan fitnah dan tidak pula dengan maksiat akan tetapi daKwah akan tertolong dengan ilmu dan kebenaran serta tersebarnya sunnah di kalangan manusia.

Barangsiapa menolak kebaikan maka tidak tersisa baginya kebaikan, dan tidaklah menghinakan kebaikan ini kecuali orang yang dihinakan Allah.

Barang siapa yang fanatik kepada kebatilan maka kepalanya terbalik.

Bagaimanapun kecerdesan seseorang kalau tidak mendapat taufiq Alloh dia tidak akan beruntung.

Ambilah manfaat dari nasehatku dan tidak membahayakanmu kekuranganku.

Perkataan yang benar dan menetapinya menambah iman, begitu pula perbuatan yang benar, orang yang mendapatkan taufiq adalah orang teliti dalam mencari Al- haq baik dalam ucapan ataupun perbuatan.

Janganlah kamu menjadi sebab orang mencabik-cabikmu bahkan jadilah sebab persaudaraan mereka dan pembuka kebaikan sarta penutup kejahatan.

Al-Hizbiyyun orang-orang fasiq dan termasuk ahli bid`ah.

`Bagi yang menginginkan pada dirinya kebaikan maka istiqomahlah.

Belajar di masjid itu menyebabkan hidupnya sunnah, dan di dalamnya ada barokah.

Kebatilan hendaknya diredam bukan disebarkan.

Ucapan yang menyelisihi dalil adalah ucapan yang lemah.

Al–Qordhowi salah satu tentara dari tentara syaithon walaupun sorbannya besar.

Al-Qordhowi tidak ada barokahnya.

Dakwah ini selalu didatangi fitnah, dan akan sirna fitnah itu walaupun besar tipu muslihatnya, dan tidak akan lenyap kecuali dengan doa.

Barangsiapa mengambil kebenaran dia itulah orang yang adil karena firman Allah: ”Dan di antara makhluq yang kami ciptakan adalah umat yang mengambil kebenaran sebagai petunjuk dan dengannya dia berbuat adil." (Al A'raaf: 181)

Assunnah, menetapi sunnah penuh kebaikan dan barokah.

Di antara buah `Iffah adalah rasa kaya dalam jiwa.

Kami tidak merasa bahagia dengan mayoritas, dan tidak sedih karena minoritas.

Siapa saja yang di-jarh oleh ulama sunnah maka dia itu majruh, fahamilah ini.

Al-Haq lebih berhak untuk diikuti daripada orang bagaimanapun besarnya karena kita mengagungkan karena kadar pengagungan dia terhadap dakwah salafiyah.

Kalau dipasrahkan perkara sunnah kepada orang awam tidak akan terwujud sunnah.

Ketahuilah, jangan sampai lemah di hadapan ahlul bathil, karena mereka telah dihinakan Allah karena kemaksiatan mereka.

Dakwah kita sangat jelas dan di dalamnya penuh barokah.

Agama Alloh lebih berhak untuk dibela daripada sosok yang ditokohkan.

Meremehkan ilmu merupakan peremehan dalam banyak sisi, dan meremehkan sunnah sama saja meremehkan ittibadan meremehkan al-haq.

Tidak sepantasnya ahlul haq bertekuk lutut di hadapan ahlul bathil.

Kebaikan akan nampak sendiri begitu pula sunnah, dan barangsiapa menghendaki kebaikan dan sunnah dia akan mendapatkannya.

Terlalu banyak bersentuhan mematikan rasa.

Tidaklah bisa selamat dari fitnah kecuali dengan berpegang teguh dengan kitab dan sunnah.

Tidaklah mengingkari jarh watta`dil kecuali salah satu dari tiga jenis manusia: orang yang majruh atau sesat atau bodoh, demikian kata Syaikh Muqbil رحمه الله .

Barangsiapa yang berhasil mendapatkan sunnah maka sungguh dia telah beruntung.

Faqih dalam dien mendidik manusia.

Penegakan hukum adalah keselamatan, keamanan dan amanah.

Siapa yang mengucapkan ucapan bathil kembali ke punggungnya (menjadi tanggung jawabnya).

Kebaikan diiringi kebaikan sebagai bukti terkabulnya kebaikan itu dan itulah hakikat syukur.

Kamu jangan mau menjadi tawanan perniagaan karena akan berakibat penyesalan.

Kamu tidak akan mendapatkan seorang munafiq yang zuhud selama-lamanya.

“Mudahanah” (basa-basi demi keduniaan dengan mengorbankan sebagian agama) terhadap orang terhormat (pejabat) merusak agama.

Di manapun tempat yang terlaksana banyak dari perkara tauhid maka banyak pula dari hukum-hukum syariat yang tertegakkan.

Bersimpuh di hadapan Allah sebagai penyebab turunnya hidayah.

Aku telah melihat barokah diam dari kejahatan (tidak berbicara jahat) dan bicara untuk kebajikan.

Apabila engkau melihat seseorang bergumul dengan maksiat ketahuilah bahwa dia berada di ambang pintu kebinasaan.

Malang dan sangat disayangkan orang yang duduk-duduk dengan ahlul bid`ah, karena duduk – duduk dengan mereka membuat celaka dan malaikat tidak mendoakan ampunan untuknya.

Orang–orang yang tersesat dari jalan Allah bisa jadi dia itu munafiq atau orang yang menyerupai orang munafiq.

Suatu negri yang tidak dipimpn seorang ulama adalah negri yang kacau balau.

Kebenaran itu bercahaya dan kebatilan itu gelap gulita (arti asli kata-kata (لجلج) adalah orang yang tidak fasih dalam berbicara).

Perbuatan orang alim itu tidak dijadikan dalil akan tetapi perbuatannya diambil dengan dalilnya.

Majlis para cendekiawan adalah mejlis yang penuh petunjuk, dan alangkah penuh barokahnya majlis-majlis mereka.

Barangsiapa meninggalkan sebagian sunnah sama dengan memberi peluang kepada syaithon, karena mengikuti sunnah itu membikin marah syaithon.

Mencukupkan diri dengan pendapat yang benar itu melegakan hati

Barangsiapa bertekad untuk membela kebenaran Alloh pasti akan menolongnya.

Demi Allah tidaklah seorang yang terfitnah itu sampai terfitnah, dan tidaklah orang yang tersesat itu sampai tersesat kecuali karena lemahnya ketergantungannya kepada Allah dan peremehannya dalam ibadah.

Barang siapa yang ridho beramal dengan kejahilan maka berdosalah dia.

Kebanyakan manusia hanyalah pengikut setiap orang yang berteriak, terutama teriakan ulama dan umaro.

Istiqomah itulah asas kemuliaan dan kehormatan.

Menerangkan kalimat haq adalah jihad yang agung.

Kalau kebenaran dibiarkan begitu saja tanpa ada keterangan untuk manusia maka akan terjadi kerancuan antara kebenaran dengan kebatilan.

Dakwah ini tertolong dengan ketaatan.

Sungguh kita telah terdidik dengan `izzah dan `iffah.

Aku tidak ingin dicintai oleh hizbiyyun, aku ingin dicintai oleh Allah dan sunni yang sholih yang kecintaan mereka itu berdasarkan kebenaran. [Dinukil dari malzamah yang berisi kata-kata mutiara dari Asy Syaikh Yahya Al Hajuri]
 
Top