Imam Muslim meriwayatkan di dalam Shahihnya;
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي بُكَيْرٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ الْجُرَيْرِيِّ عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ الْجِسْرِيِّ مِنْ عَنَزَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الصَّامِتِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُخْبِرُكَ بِأَحَبِّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي بِأَحَبِّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ فَقَالَ إِنَّ أَحَبَّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
Abu Bakr bin Abi Syaibah menuturkan kepada kami; Yahya bin Bukair menuturkan kepada kami dari Syu’bah dari al-Jurairi dari Abu Abdillah al-Jisri dari ‘Anazah dari Abdullah bin Shamit dari Abu Dzar radhiyallahu’anhu, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Maukah aku beritahukan kepadamu ucapan yang paling dicintai oleh Allah?”. Maka aku katakan, “Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku ucapan yang paling dicintai Allah itu.” Beliau pun menjawab, “Sesungguhnya ucapan yang paling dicintai Allah adalah ‘Subhanallahi wa bihamdih’ (Maha suci Allah dan dengan memuji kepada-Nya).” (HR. Muslim [4911] as-Syamilah)
Imam Muslim meriwayatkan di dalam Shahihnya;
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يُونُسَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا مَنْصُورٌ عَنْ هِلَالِ بْنِ يَسَافٍ عَنْ رَبِيعِ بْنِ عُمَيْلَةَ عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَبُّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ أَرْبَعٌ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Ahmad bin Abdullah bin Yunus menuturkan kepada kami; Zuhair menuturkan kepada kami; Manshur menuturkan kepada kami dari Hilal bin Yasaf dari Rabi’ bin ‘Umailah dari Samurah bin Jundab dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ucapan yang paling dicintai Allah ada empat; Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallaah, dan Allaahu akbar…” (HR. Muslim [3985] as-Syamilah)
Imam Muslim meriwayatkan di dalam Shahihnya;
حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَبَّانُ بْنُ هِلَالٍ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ الْجُرَيْرِيُّ عَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ الْجِسْرِيِّ عَنْ ابْنِ الصَّامِتِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ أَيُّ الْكَلَامِ أَفْضَلُ قَالَ مَا اصْطَفَى اللَّهُ لِمَلَائِكَتِهِ أَوْ لِعِبَادِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
Zuhair bin Harb menuturkan kepada kami; Habban bin Hilal menuturkan kepada kami; Wuhaib menuturkan kepada kami; Sa’id al-Jurairi menuturkan kepada kami dari Abu Abdillah al-Jisri dari Ibnu as-Shamit dari Abu Dzar radhiyallahu’anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, “Ucapan apakah yang paling utama?”. Beliau bersabda, “Yaitu ucapan yang Allah pilih bagi para malaikat-Nya atau untuk hamba-hamba-Nya; ‘Subhanallahi wa bihamdih’.” (HR. Muslim [2910] as-Syamilah)
Imam an-Nasa’i meriwayatkan di dalam as-Sunan al-Kubra;
أَخْبَرَناَ مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَعِيْدِ بْنِ الاَصْبَهَانِي قَالَ حَدَّثَنَا أَبُوْ مُعَاوِيَةَ عَنِ الاَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيْمَ التَّيْمِي عَنِ الْحَارِثِ بْنِ سُوَيِدٍ عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَحَبَّ الْكَلاَمِ إِلَى اللهِ أَنْ يَقُوْلَ الْعَبْدُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلاَ إِلهَ غَيْرُكَ وَإِنَّ أَبْغَضَ الْكَلاَمِ إِلَى اللهِ أَنْ يَقُوْلَ الرَّجُلُ لِلرَّجُلِ اِتَّقِ اللهَ فَيَقُوْلُ عَلَيْكَ نَفْسَكَ
Muhammad bin Yahya bin Muhammad memberitakan kepada kami, dia berkata; Muhammad bin Sa’id bin al-Ashbahani menuturkan kepada kami; Abu Mu’awiyah menuturkan kepada kami dari al-A’masy dari Ibrahim at-Taimi dari al-Harits bin Suwaid dari Abdullah; dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya ucapan yang paling dicintai Allah adalah seorang hamba mengucapkan ‘Subhanallahumma wa bihamdika wa tabaarokasmuka wa ta’aala jadduka wa laa ilaaha ghairuka’. Dan sesungguhnya ucapan yang paling Allah benci adalah seseorang yang mengatakan kepada orang lain yang menasihatinya, ‘Bertakwalah kamu kepada Allah.’ dengan ungkapan, ‘Urusi urusan dirimu sendiri saja.’.” (HR. an-Nasa’i dalam as-Sunan al-Kubra, 6/212. disebutkan pula oleh al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman 650, disahihkan sanadnya oleh al-Albani dalam as-Shahihah [2939] as-Syamilah).
Related Posts
- Jadilah Sebaik-Baik Manusia04 Feb 2015undefined
Allahumma shalli wa sallim ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in. Amma ba’du: Setiap orang mendambakan menjadi yang terbaik. Se...Read more »
- Al-Muflis (Bangkrut)03 Feb 2015undefined
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, أَتَدْرُوْنَ مَا الْمُفْلِسُ؟ قَالُوْا الْمُف...Read more »
- Dunia ini Hanya Milik Empat Orang04 Oct 2014undefined
Dari Abu Kabsyah Al-Anmari radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ثَلاَثَةٌ أُقْسِمُ عَلَيْهِنَّ ، وَأُحَدِّ...Read more »
- Renungkanlah04 Oct 2014undefined
Oleh: Dr. 'Abdul-Qayyum as-Suhaibani [1] Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih nan Penyayang. Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat ...Read more »
- Penciptaan Adam dan Keturunannya17 Aug 2014undefined
KITAB SHAHIH BUKHARI : "Bab: Penciptaan Adam dan keturunannya" No. Hadist: 3079 Telah bercerita kepadaku 'Abdullah bin Muhammad telah bercerita ke...Read more »
- Perjalanan Ruh24 Jul 2014undefined
Pernahkah anda hadir di sisi seseorang yang tengah menghadapi sakaratul maut, hingga jasadnya dingin, terbujur kaku, tak bergerak, karena ruhnya te...Read more »