Dari murid Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah, yaitu Syaikh Dr. Muhammad bin Musa alu Nashr, beliau berkata didalam nasehatnya:
Segala puji milik Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolangan kepada-Nya, dan memohon ampun kepada-Nya, kita berlindung kepada Allah dari keburukan jiwa kita dan keburukan amal kita.
Siapa yang Allah beri petunjuk maka tidak ada yang bisa menyesatkannya dan siapa yang disesatkan, tidak ada yang bisa memberi petunjuk kepadanya
Saya bersaksi tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata dan tiada sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, Amma ba’du.
Kami sekarang dipulau Lombok, Indonesia. Termasuk salah satu pulau yang sangat indah, di negeri Indonesia. Termasuk pulau yang di sana banyak masjidnya, dan semangat mengikuti syariat Allah. Dakwah ahlus sunah di pulau ini berkembang pesat. Melebihi yang ada di pulau lain,
Di kesempatan ini, saya akan menyampaikan sebuah nasehat bagi rakan-rekanku ahlus sunah yang mereka bangga sebagai bagian dari dakwah yang berkah itu, yaitu dakwah ahlus sunah. Dakwah ahlus sunah mengajak umat untuk kembali kepada ajaran Nabi Sallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya radhiyallahu ‘anhum baik dalam masalah keyakinan, prinsip hidup (manhaj), maupun akhlak, dalam masalah ilmu, amal, maupun tinkah laku yang merupan penerapan untuk firman Allah
“Wahai orang yang beriman, masuklah kedalam as-Silmi secara keseluruhan,” (QS Al-Baqarah: 208) Maksud as-Silmi adalah agama Islam. Kata Islam jika dinyatakan tanpa batasan, maknanya adalah Islam pertama. Yaitu islamnya Rasul sallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat, islam generasi terbaik Di mana Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian generasi setelahnya, kemudian generasi setelahnya.”
Islam, seperti yang ditinggalkan oleh Nabi untuk umatnya sebelum terjadinya perselisihan. Sebelum munjulnya kelompok-kelompok sesat, sebelum munjulnya khawarij, sebelum munjul sekte syiah, mu’tazilah, jahmiyah, atau murjiah. Dan semua sekte yang diperingatkan oleh Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam, dimana beliau bersabda, “Yahudi dan Nasrani terpecah menjadi 72 golongan, dan umatku akan terpecah menjadi 73 gorolangan, semua di neraka kecuali satu.” Beliau ditanya, “Siapa mereka” dalam riwayat lain “Mereka adalah orang yang memiliki pemahaman seperti saya dan para sahabat saat ini.”
Wahai saudaraku,
Bertaqwalah kepada Allah dalam dakwah kalian..
Jadilah orang yang layak untuk menisbahkan diri kepada dakwah ini, menisbahkan diri dengan dakwah salaf merupakan satu keutamaan, harus ada perjuagan, memiliki nilai, tidak semua orang yang mengatakan ‘Saya salafy’ layak disebut salafy. Betapa banyak ngaku salafy, namun dia justru mencemarkan dakwah salaf, baik dia tahu atau tidak tahu, baik sengaja atau tidak sengaja. Karena itu, saya ingin sampaikan bhwa selayaknya kita sesuai karekter para salaf generasi pertama (sahabat), selayaknya kita bersungguh-sungguh untuk selalu di atas jalan yang lurus yang diajarkan para nabi, para shiddiqun, para syuhada, dan orang-orang shaleh sebagaimana yang di firmankan Allah
“Dan barangsiapa yang menta’ati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni’mat oleh Allah, yaitu : Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya .” (QS An Nisaa: 69)
Selayaknya kita tidak memiliki penyimpangan dalam aqidah ahlus sunah, aqidah salaf, aqidah yang diajarkan Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabatnya dan yang didakwahkan kepada umatnya.
Selayaknya kita tidak menyimpang dari akhlak Rasul sallallahu ‘alaihi wa sallam, dimana akhlak beliau adalah Al-Qur’an, dimana Allah memuji beliau dalam kitabnya, melalui firman-Nya, “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imran: 159)
Tidak layak bagi salafy untuk bersikap keras dan kasar..
Selayaknya salafy adalah orang yang lemah lembut, santun, karena Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesuatu yang diiringi kelembutan pasti akan menjadi indah, dan ketika kelembutan dicabut dari sesuatu maka akan menjadi buruk.” Banyak orang tahu bahwa salafy adalah benar, namun meraka lari menjauh dari dakawah salaf disebabkan akhlak, sebagai orang yang ngaku salafy, orang awam yang ngaku salafy, atau orang yang brutal, padahal Allah menyebut para sahabat Nabi-Nya bahwa mereka adalah orang yang kasih sayang diantara mereka namun menyedihkan, ini tidak kita jumpai pada kebanyakan salafiyin, ketika seseorang berbeda pendapat dengan saudaranya hingga menjadikan mereka saling bersebarangan, dan terkadang perselisihannya menjadi masalah prinsip, kadang muncul tuduhan sesat dan bid’ah dan menngajak orang lain untuk turut memboikotnya. Ini bukan akhlak salaf..
Akhlak salaf generasi pertama adalah saling menasehati, saling kasih sayang, Allah Ta’ala berfirman, “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka,” (QS. Al-Fath: 29) ada juga orang salafy yang basa-basi mendekati orang berduit dan berpangkat, selalu mengikuti di belakang mereka, bersikap ramah dengan mereka. Namun ketika bersama temannya sesama muslim, mereka bersikap sangat keras, sangat kasar, sangat galak, seolah-olah dia sedang bersama musuhnya, wal ‘iyadzu billah..
Dan ini tidak sesuai prinsip salafus shaleh radhiyallahu ‘anhum, dimana, prinsip al-wala wal bara menjadi bagian penting dalam aqidah mereka. Lihat Nabi Ibrahim ‘alaihis salam.. Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.” (QS Al Mumtahanah: 4)
Ibrahim ‘alaihis salam berlepas diri dari bapaknya,. Nuh ‘alaihi salam berlepas diri dari anaknya kerena Allah,. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam berlepas diri dari pamannya karena Allah, ikatan iman yang paling kuat. Adalah cinta karena Allah dan benci kerena Allah..
Kita wajib bersatu di atas kalimat tauhid.. Salafiyah yang sejati adalah mereka yang menyatukan umat di atas kalimat tauhid, sebagaimana selayaknya diperhatikan para dai salafiyin. Agar mereka memperhatikan tauhid, agar menjadikan tauhid, terutama tauhid uluhiyah di posisi pertama misi mereka. Karena penyembahan kubur telah tersebar, menyebar luas menggunakan jimat, mendatangi dukun dan peramal, I’tikaf di kuburan, wal ‘iyadzu billah..
Di sana ada pemuka kesesatan, mengajak manusia untuk menghidupkan menyembah kuburan, beri’tikaf di kuburan. Karena itu, layak untuk membendung mereka, wajib untuk dijadikan misi utama salafy. Menegakkan misi tauhid yang merupakan kewajiban hamba kepada Allah, mereka fokuskan untuk tauhid dalam ibadah namun tidak meninggalkan kajian tauhid asma wa shifat. Termasuk tauhid rububiyah, karena di sana banyak orang atheis.
Mereka manusia seperti kita, siapa yang megikuti mereka maka akan dicampakkan ke dalam neraka. Demikian pula, selayaknya bagi salafiyin untuk waspada terhadap bahaya syiah majusi yang merupakan bahaya laten yang sangat mengamcam kaum muslimin dan masyarakat arab terutama setelah mereka memiliki Negara di iran dalunya adalah Negara shafawiyah termasuk juga Negara Iraq dan banyak juga kelompok di Lebanon, mereka juga mengancam teluk. Sekarang mereka di syam dan mereka memiliki kolompok di sana, Nushairiyah sekte alawiyah yang sangat keras saat ini, bahaya syiah. Tidak selayaknya kita anggap remeh..
Saya juga mengingatkan dari dakwah hizbiyah yang menganggap enteng dan remeh permusuhan kita dengan syiah dan rafidhah, mereka menganggap bahwa perseteruan ini hanya karena latar belakang politik. Perselisihan kita saat ini dengan rafidhah bukanlah kerena politik, mereka memerangi kita karena aqidah kita. Mereka para pemimpin kita Abu Bakr, Umar, Usman, mereka membenci semua ahlis sunah. Memerangi sunah, mereka membatai ahlus sunah, hanya karena bernama ahlus sunah dan karena dorongan nafsu. Maha Suci Allah dari apa yang mereka ucapkan
Kita memohon kepada Allah, agar Dia melindungi kaum muslimin dari kejahatan mereka. Kita memohon kepada Allah agar Dia menolong ahlus sunah wal jamaah di Suriah, Iraq, dan di semua wilayah. Demikian pula di Yaman, dengan ancaman syiah Hutsiyin. Mereka mengancam untuk menguasai Yaman orang yang meremehkan perang melawan rafidhah bisa jadi akalnya tidak sadar atau kerena dia pro-syiah dan bukan ahlus sunah karena itu, wajib bagi ahlus sunah wal jamaah agar melawan musuh besar, Rafidhah ini di bumi islam dan di berbagai negeri islam mereka telah memerangi kita dengan aqidah, pemikiran dan kesesatan mereka kita sampaikan dalil tentang kesesatan mereka dan menjelaskan sisi kesesatan mereka kita menolak dan menghalangi permisuhan mereka terhadap wilayah kaum muslimin..
Bertawakallah kepada Allah wahai salafiyin, perhatikanlah ilmu dasar yang bermanfaat dengan ikhlas untuk mendapatkan wajah Allah, jauh dari keinginan materi. Betapa seringnya manusia menyebabkan permusuhan antara dua saudara atau dua teman, jadikanlah akhirat sebagai puncak cita-cita kita..
Allah pasti menanggung rizki kita, Allah menanggung rizki sumua hamba-Nya, Dia yang memberi rizki semut di sarangnya. Mungkinkah Dia tidak memberi rizki kepada hamba yang beriman? Hamba yang ikhlas, yang mengajak orang untuk mentauhidkannya, yang mengajak untuk mengikuti ajaran dan akhlak Nabi Sallallahu Alaihi wa Sallam. Tentu saja tidak mungkin..
Ini merupan ungkapan ringkas yang aku jadikan nasehat, pertama untuk diriku. Kemudian untuk para saudara, sementara kita didekat(dalam) Ramadhan bulan baik, yang penuh berkah, lagi mulia. Bulan yang Allah tunjuk sebagai waktu untuk banyak melakukan ketaatan, amal kebaikan ditingkatkan, dosa diampuni, amal kebaikan dilipat gandakan, pintu surga dibukan dan pintu neraka ditutup, pintu langit dibuka..
Ada penyuru dari langit yang menyurukan, "Wahai pencari kebaikan, segera lakukan". "Wahai pelaku kejahatan, berhentilah"
Kita sambut tamu yang mulia ini, utusan yang mulia ini dengan sambutan yang terbaik. Menampakkan kegembiraan dan bahagia dalam menyambutnya, kita sungguh-sungguh dalam puasa dan shalat malamnya, banyak membaca Al-Qur'an ketika Ramadhan dan semua amal soleh..
Ya Allah, bantulah kami untuk selalu mengingatmu, mensyukuri-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu.
Ya Allah, sampaikanlah kami di bulam Ramadhan dan berkahilah Ramadhan kami. Bantulah kami dalam menjalankan puasa dan shalat malam, dan beramal kebaikan di bulan Ramadhan. Jadikanlah kami orang yang mendapatkan rahmat di bulan Ramadhan, dan termasuk orang yang Engkau ampuni dan Engkau bebaskan dari neraka. Hanya Engkau yang mampu melakukannya..
Wasallahu wa sallam ala Nabiyyina Muhammadin wa alihi wasallam tasliman katsiro..
Lihat Video Nasehat untuk Salafiyyin langsung dari beliau ☛ :