Syaikh Salim bin 'led al-Hilali خفظه الله berkata, "Sabar adalah menahan jiwa agar senantiasa taat kepada Allah عزّوجلّ dengan menjaga ketaatan terus menerus, memperhatikannya dengan cara ikhlas, memperbaiki ketaatan dengan ilmu, dan mencegah jiwa dari perbuatan maksiat, dan menguatkan jiwa agar senantiasa tegar dalam menghadapi gempuran syahwat dan melawan hawa nafsu, serta ridha terhadap qadha' dan takdir-Nya, tanpa ada keluh kesah." (Bahjatun Nazhirin Syarah Riyadhus Shalihin 1/78)

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin رحمه الله berkata, "Sabar adalah menahan jiwa agar senantiasa taat kepada Allah عزّوجلّ, menahannya dari berbuat maksiat, dan menahan jiwa dari rasa tidak ridha terhadap takdir-Nya, sehingga seseorang bisa menahan jiwanya dari menampakkan rasa jengkel, jemu, dan bosan." (Syarh al-Ushul ats-Tsalatsah, hlm. 24)

Beliau juga mengatakan, "Sabar ada tiga bagian:

1. Sabar di atas ketaatan kepada Allah.

2. Sabar dari apa-apa yang diharamkan oleh Allah.

3. Sabar di atas takdir-takdir Allah yang Dia lakukan, mungkin dalam perkara yang tidak ada usaha pada hamba, atau mungkin dalam perkara yang Allah lakukan lewat tangan-tangan sebagian hamba-Nya yang berupa gangguan dan perbuatan melewati batas." (Syarh al-Ushul ats-Tsalatsah, hlm. 25)
 
Top