HADITS NO 31

عَنْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهَ قَالَتْ : " أَنَّهَا كَانَتْ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْ سَفَرٍ وَهِيَ جَارِيَةٌ , فَقَالَ ِلأَصْحَابِهِ : " تَقَدَّمُوْا " فَتَقَدَّمُوْا ثُمَّ قَالَ لَهَا : " تَعَالَيْ أُسَابِقْكِ " سَابَقَنِيْ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَبَقْتُهُ , فَلَبِثْنَا حَتَّى إِذَا رَهِقَنِيْ اللَّحْمُ سَابَقَنِيْ فَسَبَقَنِيْ . فَقَالَ : " هَذِهِ بِتِيْكِ السَّبْقَةِ "

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu’anha ia berkata : “Bahwasanya dia pernah bersama Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam dalam sebuah perjalanan, sedangkan ketika itu Aisyah adalah seorang gadis (belum gemuk). Lalu Nabi berkata kepada para sahabatnya : “Majulah kalian.” Maka para sahabat bergegas maju. Kemudian Nabi berkata kepada Aisyah : “Kesinilah, ayo lomba lari.” Nabi mengajak ku lomba lari dan aku dapat memenangkan nya. Lalu kami menghentikan lomba. Hingga ketika aku telah diberatkan oleh daging (yakni badan sudah gemuk). Nabi mengajakku lagi berlomba lari dan beliau memenangkan nya. Lalu beliau bersabda : “Ini sebagai balasan atas kemenangan mu yang lalu.”

---oOo---

TAKHRIJ HADITS :

HADITS INI SHAHIH
1. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad rahimahullah didalam Musnad nya, hadits no 24000 dan 24001. Syaikh Hamzah az-Zain mengatakan : “Sanad nya Shahih.”

2. Diriwayatkan juga oleh Imam Abu Daud rahimahullah didalam Sunan nya, hadits no 2878. Syaikh Al-Albani mengatakan : “Hadits ini Shahih.”

---oOo---

FAIDAH HADITS :

1. Bolehnya mengadakan lomba lari, asalkan aurat terjaga dari pandangan manusia.

2. Bolehnya mengadakan perlombaan, selama tidak ada unsur pelanggaran syariat didalam nya, seperti unsur perjudian, buka aurat dan seterusnya.

3. Hendaklah seorang suami mengajak isterinya dalam safar nya (perjalanan nya), jika hal itu memungkinkan dan tidak memberatkan nya.

4. Hendaklah suami mengisi sebagian waktu dalam berpergian bersama isteri dengan kegembiraan, keceriaan, bermain – main, saling tertawa dan menciptakan berbagai macam cara dan sarana – sarana yang dapat menumbuhkan kesenangan dan kenangan indah dalam hati masing – masing pasangan.

5. Hendaklah suami selalu menjaga hukum agama (syariat) dalam setiap kondisi, terutama dalam perjalanan bersama isterinya. Karena kebanyakan manusia ketika berpergian mereka lupa akan kewajiban – kewajiban, prinsip – prinsip, serta hukum – hukum agama. Oleh sebab itu, Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam menjaga hukum agama disela – sela kegembiraan. Dan beliau memerintahkan para sahabatnya agar mereka berjalan terlebih dahulu, supaya tidak ada seorang pun yang melihat isteri beliau dan segala gerak geriknya ketika berlari.

6. Hendaklah suami isteri menciptakan kenang – kenangan indah yang tak terlupakan. Kenangan indah itu bisa memperbaharui rasa cinta yang ada dan menambah keharmonisan rumah tangga. Sebagaimana Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam tidak melupakan perlombaan yang pertama dan beliau mengingatkan kepada isterinya, Aisyah pada perlombaan kedua setelah lewat beberapa waktu lama nya. Dan Aisyah pun kembali mengingat nya.

Inilah beberapa faidah dari hadits diatas. Semoga bermanfaat.
 
Top